Sabtu, 11 Mei 2013

SHISHA DAN ROKOK BAHAYAAN MANA SIH????



    Shisha sama rokok yang pasti sama-sama berbahaya, tapi lebih bahaya shisha. Apalagi yang sudah kecanduan.
Akhir tahun lalu, Agen Anti Tembakau Prancis (L’Office Francais de prevention du TabagismeOFT), melansir hasil penelitian Laboratorium Nasional Prancis tentang bahaya shisha. Seorang penghisap shisha setara dengan 70 penghisap rokok biasa. Kandungan tar dari asap shisha sama dengan 27 hingga 102 batang rokok. Penghisap shisha sama saja dengan menghirup karbon monoksida (gas yang terkandung dalam asap knalpot) seperti yang terkandung 15-52 batang rokok biasa.
Tes yang dikembangkan Laboratorie National d’Essais (LNE) dalam tiga tipe, yakni shisha dengan karbon ringan berjumlah sedikit, shisha dengan karbon ringan berjumlah banyak, serta tipe dengan karbon alami dengan volume kecil. Ada tiga perameter yang diukur sebagai perbandingan dengan rokok biasa, yakni jumlah nikotin, tar, dan karbon monoksida.
Dalam 70 liter asap shisha, tipe pertama manghasilkan 319 mg tar atau 32 kali lebih besar dari kandungan tar yang diizinkan di Eropa. Sedangkan shisha tipe kedua mengandung 266 mg tar atau 27 kali lebih tinggi dibandingkan rokok biasa. Shisha tipe ketiga memiliki kandungan tar 1.023 mg atau 102 kali di atas ambang batas rokok biasa.
Shiha tipe pertama, memiliki kadar karbon monoksida 17 kali lebih besar dari rokok biasa, tipe kedua mencapai 15 kali lebih tinggi, dan tipe ketiga sebanyak 52 kali. Sedangkan kadar nikotin pada shisha tipe 1 dan 2 setara dengan sebatang rokok, sedangkan tipe 3 setara dengan 6 batang rokok.
Dr. Marinus Widjajarta, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI), mengatakan rokok biasa saja sudah mendatangkan penyakit luar biasa bagi penghisapnya. Belum lagi dampak asap rokok terhadap lingkungan.
“Bahaya shisha lebih besar dibanding rokok biasa. Walau rasa tembakau shisha tidak sepekat rokok biasa, kandungan racun di dalamnya bisa menimbulkan beragam penyakit mematikan”, kata Marius.
Menurut ketua tim peneliti Pierre Band dari Britis Columbia Cancer Agency di Vancouver, jaringan payudara paling sensitif terhadap zat-zat karsinogen yang dapat memicu kanker pada masa pubertas. Pada saat itu, sel-sel payudara masih tumbuh. Kesimpulan itu didukung dengan kenyataan bahwa perempuan yang mulai merokok setelah melahirkan anak pertama tidak menghadapi resiko kenker payudara.

1 komentar:

  1. apakah rsa shisha sama dengan rokok dan akan memberikan efek ketergantungan?
    Website Gratis

    BalasHapus