Jumat, 07 Desember 2012

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

          Setiap manusia dalam kehidupannya pasti selalu berkomunikasi. Dalam artian manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain. Ini membuktikan bahwa manusia itu adalah mahkluk sosial. Sebagian besar manusia itu terbentuk dari hasil intregasi sosial dengan sesama kelompok atau masyarakat. 
          
          Di dalam sebuah kelompok pastinya akan ada pemilik yang terdiri dari pimpinan serta bawahan atau karyawan. Sebenarnya pengertian dari komunikasi sendiri adalah pesan yang di sampaikan kepada penerima dari sumber melalui saluran - saluran tertentu baik secara langsung atau tidak langsung. 
          
          Komunikasi pastinya terdapat 2 orang atau lebih untuk melakukan suatu komunikasi. Komunikasi di golongkan ke dalam 3 kategori :


           1. Komunikasi antar pribadi.
           Komunikasi ini di lakukan antara individu dan individu dengan maksud untuk membuat atau mencapai suatu  tujuan dan keinginan bersama.

           2. Komunukasi antar Kelompok.
           Komunikasi ini memiliki prinsip yang di tekankan hanya kepentingan suatu kelompok tersebut. 

           3. Komunikasi massa.
           Komunikasi massa ini diterapkan pada masyarakat luas dan  , seperti hal nya terjadi  melalui suatu  melalui          massa ,  masyarakat berunjuk rasa, yang intinya semua masyarakat mendengar suatu komunikasi tersebut.

            Dari ketiga komunikasi -  komunikasi tersebut pastinya kita mengenal atau berbaur kepada suatu kelompok manapun. Misal dalam kehidupan sehari - hari kita sering kita jumpai sekumpulan orang - orang yang  sedang berkumpul , baik secara resmi atau tidak resmi . 
           
            Suatu yang kelompok yang tidak resmi itu seperti sekumpulan anak - anak yang sedang bermain atau sekumpulan ibu - ibu rumah tangga yang sedang duduk - duduk dan saling berkomunikasi antara ibu - ibu rumah tangga lainnya. Beda dengan sekumpulan orang - orang yang bersifat resmi. Sekumpulan orang - orang yang bersifat resmi inilah yang disebut Organisasi.  
           
             Komunikasi dalam organisasi itu sangatlah penting, misalnya dalam suatu perusahaan besar komunikasi antara pimpinan perusahaan dengan karyawannya itu sangatlah di perlukan. Karena dalam komunikasi tersebut pimpinan dari suatu perusahaan tersebut bisa meninjau serta memperbaiki kinerja dari suatu perusahaan tersebut untuk mencapai suatu kesuksesan.
            
             Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalamHuman Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:            
            1.  Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.            
            2.  Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.            
            3.   Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.

           Ketiga model tersebut sangatlah berhubungan dalam kehidupan bermasyarakat atau berorganisasi. Akan tetapi ada juga komunikasi - komunikasi di dalam organisasi yang bersifat resmi. Maksudnya resmi disini ketika seorang bawahan atau karyawan ingiin membuat ide cemerlang untuk suatu perusahaan itu terkadang agak susah jika ingin bertemu seorang pimpinan perusahaan karena saking sibuknya. Maka para karyawan ini membuat proposal untuk dapat memberitahukan suatu ide nya . 
           
            Komunikasi dalam kejadian diatas dilakukan secara proses yang memiliki jalur resmi. Adapun cara atau proses berkomunikasi secara beroganisir , seperti halnya diatas. Tetapi hal tersebut dinamakann proses komunikasi organisasi. 
           
            KOMUNIKASI INTERNAL
            Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan. Empat Dimensi Komunikasi organisasi
           1. Downward communication 
           Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah: a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction) b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices) d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level (1972): 1. Metode tulisan 2. Metode lisan 3. Metode tulisan diikuti lisan 4. Metode lisan diikuti tulisan
           
           2. Upward communication 
           Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah: a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka 2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai 4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai

             3. Horizontal communication 
             Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah: a) Memperbaiki koordinasi tugas b) Upaya pemecahan masalah c) Saling berbagi informasi d) Upaya pemecahan konflik e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama

             4. Interline communication 
             Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.

              Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran: 
             1. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung 
             2. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya





















SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi
                    http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Inovasi&artikel=inv2
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar